Arus listrik adalah suatu aliran yang terjadi karena adanya muatan listrik yang mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam industri pengisi daya DC, aliran AC tidak terlalu dominan digunakan. Meskipun demikian, setiap jenis aliran listrik memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Lalu, apa perbedaan dari arus DC dan AC? Agar semakin memahaminya, simak pemaparan di artikel ini.
Perbedaan Aliran AC dan DC
Menurut arah alirannya, arus listrik dibedakan menjadi dua jenis, yakni arus bolak-balik (alternating current) dan arus searah (direct current). Adapun perbedaan di antara keduanya yakni sebagai berikut:
1. Arus Listrik DC
Arus listrik DC atau Direct Current merupakan arus listrik yang searah dan mengalir dari kutub negatif menuju kutub positif. Golongan yang dihasilkan oleh industri pengisi daya DC tersebut menyebabkan adanya lubang yang bermuatan positif yang terlihat mengalir ke kutub negatif.
Arus listrik DC diklasifikasikan menjadi tiga jenis, di antaranya sebagai berikut :
- Arus listrik primer, contohnya seperti elemen Leclanche, elemen Daniel, elemen volta, dan lain-lain. Jika keseimbangan potensial sudah dicapai, maka arus ini tidak bisa lagi diisi potensial karena dapay terjadi kerusakan komponen di dalamnya.
- Arus listrik sekunder, contohnya seperti elemen alkaline (energizer), accumulator (aki), dan masih banyak lagi. Jika keseimbangan potensial sudah tercapai, maka arus ini masih bisa diisi potensial lagi dengan cara memakai setrum listrik.
- Sumber arus listrik mekanis, contohnya dalam industri pengisi daya DC elektronik dinamo, seperti generator, stop kontak, dan lain sebagainya.
2. Arus Listrik AC
AC atau Alternating Current merupakan arus listrik bolak-balik yang umumnya dihasilkan oleh generator penghantar listrik dengan arah yang selalu berubah sewaktu-waktu. Arus bolak-balik akan membangun suatu gelombang dengan tingkat frekuensi tertentu. Banyak orang menyebut bahwa arus listrik AC membentuk suatu gelombang sinus.
Dikarenakan selalu mengalir ke dua arah (bolak balik), maka sumber tegangannya bisa berasal dari genset, turbin angin, dinamo, dan lain-lain. Adapun contoh perangkat elektronik yang memakai arus AC yakni seperti lampu, mesin cuci, kompor listrik, pendingin ruangan, pompa listrik, dan lain-lain. Namun, ada juga beberapa barang yang memakai arus listrik DC dengan mengonsumsi arus AC.
Bagi Anda yang sedang bingung mencari industri pengisi daya DC terpercaya, maka pmienergyindonesia.com bisa dijadikan pilihan terbaik untuk memajukan bisnis Anda. Dapatkan berbagai penawaran yang menarik di PMI Energy sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.